Ketika berbicara tentang kuliner khas Yogyakarta salah satu oleh-oleh yang paling ikonik dan menjadi favorit adalah bakpia. Kelezatan yang khas dan rasa yang menggoda telah membuat bakpia menjadi salah satu oleh-oleh yang selalu dinantikan oleh para wisatawan yang mengunjungi kota ini. Namun, tahukah Anda bagaimana asal usul bakpia yang begitu terkenal ini?

Bakpia sebenarnya bukanlah makanan yang berasal dari Yogyakarta, melainkan berasal dari China. Di negara asalnya, bakpia memiliki nama asli Tou Luk Pia (berasal dari dialek Hokkian) yang secara harfiah berarti kue yang berisi daging. Entah lidah siapa yang pertama kali terpeleset menyebutnya menjadi bakpia. 

Meskipun berasal dari China, bakpia yang ada di Jogja telah mengalami adaptasi rasa dan evolusi bentuk yang disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal.

Pada tahun 1948, ada keluarga keturunan Tionghoa bernama Goei Gee Oe yang mencoba membuat bakpia sebagai industri rumahan. Saat itu bakpia buatannya tidak dijual di toko melainkan dijual secara eceran, dari rumah ke rumah.

Bakpia buatan Goei Gee Oe itu juga belum dikemas dan diberi label seperti saat ini, melainkan hanya dimasukkan dalam besek (wadah makanan berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu). Setelah sekian lama berlalu, peminat bakpia pun semakin meningkat, sehingga pada tahun 1980 mulai muncul produsen-produsen bakpia di kawasan Pathuk. 

Kali ini para pembuat bakpia tidak lagi menjualnya dari pintu ke pintu melainkan sudah membuka toko di rumahnya. Bakpia pun dikemas menggunakan kardus atau kertas karton dengan merk dagang berupa nomor rumah pembuatnya dan dikenal dengan nama Bakpia Pathok. Pelabelan bakpia merk dagang berupa nomor rumah itu masih tetap bertahan hingga saat ini. 

Seiring dengan berkembangnya makanan ini dan banyaknya permintaan dari pelanggan, Bakpia Pathok tidak hanya berisi kacang hijau saja, tetapi sekarang berkembang dengan berbagai varian isi mulai dari keju, coklat, kumbu hitam, dan sebagainya.

Bakpia telah melalui perjalanan panjang di Tanah Jawa, khususnya di kota Yogyakarta. Awalnya, bakpia dibuat dengan isian kacang hijau, tetapi seiring berjalannya waktu, variasi rasa dan isian bakpia semakin beragam, termasuk varian seperti cokelat, keju, ubi, dan bahkan buah-buahan. 

Inovasi ini telah menambah kekayaan cita rasa bakpia dan membuatnya semakin diminati oleh berbagai kalangan.

Salah satu rahasia utama dari kelezatan bakpia adalah proses pembuatannya yang cermat dan detail. Mulai dari pengolahan adonan kulit yang tipis hingga isian yang lembut dan kaya rasa, setiap tahap pembuatan bakpia membutuhkan keahlian khusus. 

Penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi juga menjadi faktor penting dalam menciptakan rasa yang autentik dan memanjakan lidah.

No responses yet

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *