Yogyakarta, kota yang tak hanya kaya akan nilai sejarah dan kebudayaan, juga menawarkan destinasi wisata yang menakjubkan namun terjangkau. Salah satu destinasi yang memikat perhatian adalah Bukit Panguk Kediwung.

Terletak di Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta, Bukit Panguk Kediwung menawarkan panorama alam yang memesona dari ketinggian. Banyak yang menggambarkannya sebagai negeri di atas awan.

Pengunjung dapat menikmati keindahan alam melalui gardu yang dibangun dengan kayu dan bambu yang menjulang di tepian tebing. Sungai Oya yang membelah bukit menghijau, menjadi salah satu daya tarik utama. Gardu pandang di Bukit Panguk Kediwung hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari jembatan, replika kereta kuda, sayap kupu-kupu, dan lainnya.

Terdapat dua bagian utama dalam gardu pandang ini, bagian timur untuk menyaksikan matahari terbit, dan bagian selatan untuk menikmati panorama pegunungan yang membentang. Setiap spot menawarkan pemandangan yang luar biasa dan tak boleh terlewatkan.

Bagi yang ingin menikmati matahari terbit di timur, akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 3.000 dengan durasi tiga menit. Sementara gardu pandang di bagian selatan dapat dinikmati secara gratis. Para pengunjung yang ingin menikmati keindahan sunrise disarankan datang setelah Subuh, sekitar pukul 05.00, untuk menyaksikan panorama matahari terbit yang mempesona di tengah kabut pagi.

Namun, kondisi cuaca perlu diperhatikan sebelumnya, karena kunjungan saat hujan dapat mengurangi kejernihan sunrise. Musim kemarau dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini, dan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk menikmati sunrise, para pengunjung dapat tetap menikmati keindahan sunset pada sore hari.

Untuk menikmati semua keindahan ini, para pengunjung perlu membayar tiket masuk seharga Rp 3.000, dan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000. Lokasi Bukit Panguk Kediwung dapat dicapai dengan perjalanan sekitar 20 km dari Kota Yogyakarta, dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Rute perjalanan dapat dilalui melalui Jalan Imogiri Timur, dengan petunjuk lebih lanjut di Pasar Imogiri menuju Dlingo. Kondisi jalan yang sudah diaspal namun berkelok-kelok, membuat disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi, karena angkutan umum masih terbatas.

No responses yet

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *