Jogja, kota yang tak hanya kaya akan sejarah dan kebudayaan, namun juga dikenal dengan kekayaan kuliner yang tak terbantahkan. Di antara deretan hidangan khas yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Jogja adalah gudeg. Dalam dunia kuliner Indonesia, gudeg telah menjadi sajian yang menggugah selera dan memiliki kekhasan yang abadi.

Gudeg, merupakan masakan khas Yogyakarta yang diolah dari nangka muda yang dimasak dengan santan, gula merah, dan berbagai rempah-rempah. Proses pengolahan nangka yang dimasak dalam bumbu rempah selama berjam-jam menciptakan cita rasa gudeg yang unik, manis, dan gurih sekaligus.

Namun, di tengah banyaknya penawaran gudeg di Jogja, terdapat beberapa tempat yang diakui oleh banyak orang sebagai penyedia gudeg terenak di kota ini. Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat-tempat terbaik untuk menikmati gudeg di Jogja:

1. Gudeg Yu Djum Wijilan


Gudeg Yu Djum yang terletak di Wijilan adalah salah satu yang paling legendaris di Jogja. Meskipun memiliki banyak cabang, dapur utamanya berada di Mbarek dan buka mulai pukul 5 pagi. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses memasak yang masih menggunakan tungku kayu.

Dirintis oleh Ibu Djuwariyah (Yu Djum) sejak tahun 1951, Gudeg Yu Djum pertama kali berjualan di sebelah selatan Plengkung Wijilan dengan meja dan kursi sederhana. Dapur utamanya berada di Mbarek, Jl. Kaliurang km 4,5. Saat ini, terdapat dua jenis Gudeg Yu Djum yang dikelola secara terpisah, yaitu Gudeg Yu Djum Pusat dan Gudeg Yu Djum Wijilan 167. Gudeg Yu Djum Pusat merupakan dapur utama yang berlokasi di Mbarek.

2. Gudeg Bromo Bu Tekluk


Gudeg Bromo atau dikenal dengan nama Gudeg Bu Tekluk didirikan oleh Bu Sukijo pada tahun 1984. Gudeg ini terletak di dekat Gang Bromo, Gejayan, dan menyajikan gudeg basah yang menggugah selera dengan rasa gurih dan sedikit pedas dari sambal krecek yang lezat. Selain gudeg, tersedia pilihan lauk tambahan seperti ayam kampung, telur, tempe, dan berbagai gorengan.

3. Gudeg Mbarek Bu Hj. Amad


Warung ini dikelola oleh Bu Hj. Amad sejak tahun 1950. Awalnya, ia berjualan dengan cara gendong bakul di Pasar Beringharjo. Namun, saat Universitas Gajah Mada mulai dibangun, ia pindah berjualan di wilayah Kampung Barek dan warungnya diberi nama Gudeg Mbarek.

Gudeg Bu Hj Amad Mbarek memiliki rasa yang lebih asin dibandingkan dengan gudeg di warung lainnya. Terdapat berbagai paket menu yang disesuaikan dengan kantong pembeli.

4. Gudeg Pawon


Berdiri sejak tahun 1958, Gudeg Pawon kini dikelola oleh generasi kedua, Pak Wanto. Nama “Pawon” diambil dari bahasa Jawa yang berarti “Dapur,” menunjukkan bahwa gudeg ini disajikan langsung dari dapur tempat memasaknya. Gudeg Pawon dikenal dengan rasa gudegnya yang tidak terlalu manis dan topping cabai rawit hijau yang selalu menyertai setiap hidangannya.

5. Gudeg Wijilan Bu Lies


Gudeg Wijilan Bu Lies, meski tidak jauh berbeda dari gudeg lainnya, memiliki penyajian yang khas dengan berbagai pilihan paket dan krecek yang lembut namun tidak terlalu manis. Warung ini memiliki pabrik sendiri yang sudah bersertifikat SNI dan MUI, memastikan kualitas makanan yang dihasilkan.

Dari Gudeg Yu Djum hingga Gudeg Wijilan Bu Lies, kelezatan gudeg terbaik di Jogja tidak hanya berasal dari cita rasa yang istimewa, namun juga dari warisan dan kisah di balik setiap hidangan yang disajikan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan kuliner yang datang ke kota ini.

 

 

Categories:

No responses yet

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *