Sejarah Rumah Pocong Sumi di Kotagede Jogja telah menjadi sorotan di kalangan masyarakat, namun dari sudut pandang orang ketiga, rumah kuno yang menjadi pusat perhatian ini memiliki cerita yang lebih dalam dari sekadar citra ‘rumah hantu’ yang menyeramkan.
Rumah yang lebih dikenal dengan nama Omah Indische merupakan sebuah bangunan bersejarah yang berasal dari era kolonial Belanda, tepatnya dibangun pada tahun 1860. Kisahnya dimulai ketika pasangan suami istri Atmosudigdo, orang Jawa asli, menjadi penghuni pertama di sana.
Salah satu dari lima anak mereka, Muhammad Rasjidi, bahkan menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia. Meskipun rumah ini tidak lagi ditempati oleh keluarga Rasjidi sejak tahun 1946, Nono, seorang penjaga setia, telah merawat dan menjaga rumah itu dengan baik atas permintaan keluarga Rasjidi.
Nama ‘Rumah Pocong Sumi’ melekat pada Omah Indische berkat kehadiran sebuah stasiun TV swasta yang membuat konten mistis di sana. Mitos tentang sosok Pocong Sumi yang agresif membuat stasiun TV tersebut memberi julukan itu pada rumah tersebut, dan Google Maps pun ikut mencantumkannya.
Fenomena ini menarik minat banyak orang, bahkan dari luar Jogja, yang kemudian datang ke Omah Indische, bukan untuk menghargai sejarahnya, tapi lebih kepada pencarian akan hal-hal mistis.
Pengelola dengan kesedihan, mengungkapkan bahwa kunjungan orang-orang ke Omah Indische terutama untuk mencari kejadian supranatural yang seringkali merendahkan nilai sejarah bangunan tersebut. Budayawan Kotagede, Achmad Charris Zubair, juga turut prihatin karena rumah bersejarah ini diidentifikasi sebagai ‘Rumah Pocong Sumi’, padahal rumah tersebut adalah bukti kaya akan sejarah Kotagede yang perlu dihargai.
Saat ini, upaya telah dilakukan untuk mengubah label ‘Rumah Pocong Sumi’ di Google Maps menjadi ‘Omah Kuno Pos Malang’, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan keberadaan rumah ini sebagai bagian dari warisan Kotagede yang berharga.
No responses yet