Pasar Beringharjo di Yogyakarta tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dengan aktivitas jual-beli, tetapi juga rumah bagi sejumlah warisan kuliner yang tak ternilai harganya. Di balik keramaian dan kehidupan sehari-hari, tersimpanlah rahasia dari jajan kuliner legendaris yang wajib dicicipi bagi siapa pun yang ingin menikmati kekayaan cita rasa tradisional Yogyakarta.
Berikut 5 kuliner legendaris yang wajib kamu coba saat berkunjung ke Pasar Beringharjo :
Sate Kere Mbah Suwarni: Cita Rasa Legendaris yang Tetap Menggoda
Sate kere merupakan salah satu kuliner khas yang banyak menghiasi kota Yogyakarta. Di antara sekian banyak penjual sate kere, Sate Kere Mbah Suwarni telah menjadi ikon tersendiri.
Mbah Suwarni telah membuka warung sate kere sejak tahun 1984. Tempat ini dikenal dengan ragam sate daging dan sate jeroan sapi yang teksturnya empuk serta rasa yang begitu memikat.
Untuk menikmati hidangan di Sate Kere Mbah Suwarni, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 3.000-an. Lokasinya dapat ditemukan di Jalan Pabringan Nomor 16, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Jenang Bu Darmini: Kelezatan Jenang dari Generasi ke Generasi
Jenang, makanan khas dari beras ketan, juga memiliki tempat favoritnya di Yogyakarta, termasuk Jenang Bu Darmini yang telah berdiri sejak tahun 1998.
Bu Darmini menghidangkan berbagai varian jenang, seperti jenang sumsum, jenang wajik, jenang mutiara, dan biji salak dengan rasa yang khas.
Untuk menikmati satu porsi jenang di sini, dikenakan harga sekitar Rp 9.000-an. Jenang Bu Darmini beralamat di Jalan Pabringan Nomor 16, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Mereka buka setiap hari dari pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB.
Pecel Senggol Beringharjo: Kenikmatan Pecel yang Menggoda Selera
Pecel Senggol Beringharjo menjadi tujuan bagi para pecinta pecel. Warung ini menyajikan beragam lauk dan sayuran yang disiram dengan sambal kacang yang begitu menggugah selera.
Diantara pilihan lauknya adalah bacem tahu, bacem tempe, telur gudeg, dan burung puyuh. Harga makanannya berkisar mulai dari Rp 4.000-an.
Lokasi Pecel Senggol Beringharjo berada di Jalan Pabringan Nomor 84, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, dan buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Dawet Mbah Hari: Minuman Segar yang Menggoda
Dawet Mbah Hari, terletak di Pasar Beringharjo, telah menjadi legenda di Yogyakarta sejak 1965. Es dawet buatannya memiliki campuran cendol berwarna-warni dan cincau yang sangat menarik.
Untuk menikmati semangkuk Dawet Mbah Hari, dikenakan harga sekitar Rp 5.000-an. Warung ini buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB, berlokasi di Jalan Malioboro, Sosromenduran, Yogyakarta.
Sego Empal Bu Warno: Kenikmatan Kuliner yang Tak Tergantikan
Sego Empal Bu Warno telah berdiri sejak tahun 1970 dan menjadi salah satu legenda kuliner di Yogyakarta. Mereka menggunakan daging sapi yang dimasak dengan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang lembut.
Di samping sego empal, mereka juga menyajikan hidangan lain seperti Sego Lidah, Sego Sop Koyor, dan Sego Sop Paru. Harga untuk menikmati hidangan di sini mulai dari Rp 24.000-an.
Warung ini terletak di Jalan Pabringan Nomor 41, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, dan buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Kuliner-kuliner ini menjadi saksi dari kekayaan cita rasa khas Yogyakarta, tetap mempertahankan kelezatan dan keaslian rasa dari masa ke masa. Mencicipi hidangan-hidangan legendaris ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata kuliner yang tak terlupakan di kota istimewa ini.
Kuliner-kuliner legendaris ini di Pasar Beringharjo adalah saksi dari kekayaan budaya Yogyakarta yang tak terlupakan. Meski tersembunyi di antara lorong-lorong pasar yang sibuk, mereka menawarkan pengalaman kuliner yang menggugah selera dan menghidupkan kembali cita rasa autentik khas Yogyakarta.
Bagi wisatawan dan pengunjung lokal, mencari dan menikmati kuliner di tempat-tempat tersembunyi di Pasar Beringharjo adalah seperti menggali harta karun rasa yang tersembunyi. Kelezatan yang tersembunyi ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner yang tak ternilai di kota istimewa ini.
No responses yet